KITA ADALAH KEHARUSAN HARAPAN IBU PERTIWI
[.Suara WI – Edisi: VIII/Agustu/2019.]
Kisah-kisah yang menyertakan kesedihan, kemarahan, luka yang berjejak, atau juga kegembiraan yang melayang-layang yang lenyap begitu saja tanpa bekas adalah narasi tentang kita, tentang siapa saja. Kemudian selalu muncul orang-orang baik menyelinap dalam persekutuan yang membuat kita bisa memenangkan pergulatan dan kesulitan untuk menjadi kegembiraan hidup yang menyenangkan. Ya, kita adalah waktu yang bergerak. Waktu dengan segala isi cerita yang entah kita suka atau benci. Selaksa air, ia akan terus mengalir, dan terus berhembus tak ubahnya angin. Terkadang dan senyatanya terbukti bahwa waktu selalu tak bisa menjelaskan kenapa atau bagaimana dirinya menjadi sebuah kenangan, sebagaimana kita juga tak bisa menjelaskan dengan pasti keterwujudan dari semua kehendak yang terencana di pikiran kita sebagai anak bangsa. Indonesia adalah kisah luar biasa dari himpunan penderitaan dan harapan. Semua kenangan perjuangan yang ditorehkan oleh para pahlawan kusuma bangsa hingga berbuah menjadi kemerdekaan seperti yang kita rasakan hari ini menjadi keharusan tanggung jawab untuk membuat Ibu Pertiwi bangga pada anak-anak bangsanya, ialah kita semua. Dirgahayu Indonesia ke-74. Semoga kita dengan kegembiraan yang penuh terus bergerak untuk menjadi bagian dari SDM Unggul Indonesia Maju.
Lapangan Bumi Gora, Sabtu 17 Agustus 2019