Saat ini, hal yang paling baik untuk kita lakukan adalah menasehati diri sendiri demi kemanfaatan yang kita perlukan. Bahan untuk itu sudah banyak bertebaran di internet, tv, radio, koran, majalah, serta percakapan para analis dan pakar, bahkan bisa kita katakan bahan-bahan itu terlalu banyak untuk membuat kita makin mengerti tentang apa dan bagaimana cara terbaik mengantisipasi wabah Corona-19 itu.
Bila berpedoman pada akal sehat sesungguhnya kita tahu mana yang baik maupun yang buruk saat berhadapan dengan satu pilihan. Mempercakapkan dengan orang-orang yang dekat dan sekaligus memiliki kebatinan yang sama dengan kita, seperti keluarga dan para sahabat adalah keharusan yang tak bisa kita tunda. Kenapa begitu karena mereka adalah orang-orang yang paling mudah bersepakat dengan kita. Bukankah kesepakatan lebih mudah untuk diwujudkan bila pikiran berarah pada maksud yang sama?
Di tengah hiruk pikuk informasi dan pemberitaan yang simpang siur kita masih menjumpai tindakan yang menyesatkan dengan caranya mengecoh pikiran kita. Pemberitaan dan informasi dikembangkan dengan seolah-olah benar walaupun senyatanya bohong belaka. Meski pelakunya tak menampakkan sosoknya dengan jelas tapi motifnya sangat mudah terbaca, membuat keadaan makin kacau!
Menasehati diri sendiri dengan mengambil peran untuk membuat keadaan menjadi lebih baik di tengah keadaan yang terus memburuk adalah tindakan sederhana tapi penuh kemuliaan. Dan semoga Tuhan memudahkan kita untuk menjadi bagian dari kemuliaan itu (CW).
Mataram, Selasa 24 Maret 2020
Catatan:
Cukup Wibowo adalah Widyaiswara di BPSDMD NTB