
DIKLAT PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT DALAM RANGKA PENAGGULANGAN KEMISKINAN (PERARAS NASI)
Peraras Nasi, Diklat yang baru pertama kali dilaksanakan oleh BPSDMD Provinsi NTB di Hotel Gran Legi Mataram dari tanggal 26 s.d 30 November 2018 ini merupakan Diklat Inovasi dari Proyek Perubahan Kepala BPSDM Provinsi NTB (H.Rusman,SH.MH) pada Diklat Kepemimpinan Tingkat II yang diselenggarakan oleh LAN beberapa bulan yang lalu di BPSDM Provinsi NTB.
Diklat ini merupakan Diklat Pengembangan Pariwisata berbasis masyarakat dalam rangka penanggulangan Kemiskinan atau disingkat Diklat Peraras Nasi,.yang menarik dalam Diklat kali ini adalah pesertanya yang berasal dari 10 Provinsi di indonesia, yang semula rencana awal akan dihajatkan untuk 30 Provinsi, namun karena di akhir tahun anggaran ada beberapa hal yang membuat tidak bisa hadir seluruhnya, katanya.
Selain itu juga peserta Diklat Peraras Nasi ini berasal dari semua Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota dan Widyaiswara BPSDMD Provinsi NTB.
Dalam laporannya sebagai Panitia penyelenggara Kepala BPSDMD Provinsi NTB kepada Sekretaris Daerah yang dalam hal ini diwakili oleh Asisten III menyampaikan bahwa Diklat ini bermula dari satu proyek perubahan dari satu inovasi yang dikemas dalam strategi pengembangan. Diklat berbasis wisata dan kuliner, yang mana ini merupakan inti dan rumah besarnya yang nantinya tidak hanya peserta Diklat selalu berada didalam ruangan (in Class) peserta juga akan berada diluar ruangan (outing Clas) atau alam terbuka, kami ingin Diklat ini bisa berkontribusi untuk penaggulangan kemiskinan sebagai pilot projek pertama yang akan kami coba yaitu Diklat Perarasnasi, yang mana Peraras ini berarti bakul dan nasi ya nasi menjadi bakul nasi yang singkatannya adalah Pengembangan wisata berbasis masyarakat dalam rangka penanggulangan kemiskinan, bagaimana penanggulangan kemiskinan itu nanti kita aplikasikan di outing Class,maka seluruh kuliner itu berada disitu dan kita minta di tempat wisata itu yg menyiapkan bukan lagi kateringnya yang ada di diklat, begitu juga kepada narasumber,peserta baik yang dari luar daerah dan dalam daerah akan membeli semua disitu, ingin kami berkontribusi untuk menaggulangi kemiskinan lewat diklat-diklat di BPSDM walaupun itu kecil tapi akan menjadi besar, saya kira itu napas awalnya kata Kepala BPSDMD Provinsi NTB dalam laporannya.
Lebih jauh beliau juga menyampaikan nanti semua jenis diklat akan kita programkan kita akan uji coba untuk hal itu pada outing Classnya tapi tetap konsentrasi kepada pembelajaran. Itu inti poinya, Kepala BPSDM juga berharap langkah ini akan mempunyai makna bagi penaggulangan kemiskinan dan juga bermakna bagi pengembangan Sumber Daya Manusia.
Sekretaris Daerah Dalam hal ini di wakili oleh asisten III (Ir.Hj.Hartinah.MM) sangat mengapresiasi kegiatan ini karna dimana kegiatan ini merupakan salah satu inovasi yang berkaitan dengan 2 program proritas Bapak Gubernur, yang pertama tentang Pariwisata dan kedua adalah bagaimana menuntaskan kemiskinan, secara data kita terbagus dalam penanggulangan kemiskinan untuk wilayah Indonesia bagian timur.kemudian asisten juga mengapresiasi kepada Provinsi Provinsi yang hadir dan telah percaya dan mengirimkan pesertanya untuk ikut dalam diklat ini dan ini menandakan bahwa apa yang di lakukan oleh NTB selama ini yang dibungkus oleh Promo di BPSDM sehingga tertarik untuk Diklat kita ini.
Lebih jauh Asisten III menyampaikan di dalam 15 program NTB gemilang berkomitmen, salah satunya adalah bagaimana mengembangkan desa wisata dan potensi potensi Desa yang ada dengan deadline Provinsi NTB yang mengentaskan kemiskinan adalah dengan memulai dari dusun katanya.
Dalam Inovasi yang dilakukan kepala BPSDMD Provinsi NTB ini bisa mempunyai send efek yang sangat besar, efek baiknya bagaimana pengikut pengikut di sampingnya bisa berkarya, disana banyak potensi yang bisa dimanfaatkan dan bisa berkarya disini utuk mencari keuntungan keuntungan positif dan disini juga ada pengembangan anak, pengembangan pemberdayaan perempuan,peningkatan ekonomi, perbaikan lingkungan dan optimalisasi pemampaatan ruang lahan serta jasa yang ada di dalamnya pada lokasi wisata tersebut.
50 Desa Wisata yang diprogramkan di NTB di tahun ini sebagai bentuk komitmen oleh karena itu harapan ibu asiten III, ini bukan ahir dari apa yang kita lakukan tetapi ini adalah awal dari perjuangan kita untuk lebih meningkatkan dan mengoptimalkan peran peran Desa Wisata yang ada di wilayah kita, NTB dan semua Wilayah di Provinsi Lainnya, Kegiatan ini harus Optimis karena ada yang lebih menukik di dalamnya” pengembangan dan peningkatan kafasitas peran pelaku disini demikian Ibu asiten III setda Prov.NTB Menutup sambutannya.